Sabtu, 26 Februari 2011

Bersandarlah kepada Allah .. ^_^

Masalah bukanlah musuh, masalah bukanlah beban, tapi masalah adalah teman. Bagaimana tidak? Masalah selalu datang menyertai kita kapan pun dan dimana pun. Saya yakin, tak ada orang yang hidup di dunia ini tanpa masalah. Jangan anggap masalah sebagai beban atau musuh karena itu akan menjadikan kita lemah dan terpuruk. Akan tetapi jadikan masalah sebagai teman yang akan mengajari kita tentang makna kehidupan dan proses pendewasaan.

Masalah bukan untuk ditakuti dan dihindari, namun masalah ada untuk dihadapi dan diambil hikmah yang ada padanya. Tak jarang kita merasa galau dan risau ketika teman, sahabat, saudara, bahkan keluarga kita tak mampu membantu kita menyelesaikan masalah yang tengah Anda hadapi. Namun, jangan pernah melupakan satu hal. Ada yang tak pernah meninggalkan kita, selalu menjaga kita dan siap mengulurkan bantuan-Nya tanpa kita minta, Ia lah Dzat yang Maha Kuasa, Allah SWT. Dia takkan pernah meninggalkan kita, Dia yang selalu memberi kita yang terbaik melalui skenario-skenario-Nya yang akan membawa kita menjadi seorang pemenang sejati. Bersandarlah hanya kepada Dia, karena hanya Dia satu-satunya tempat kita bersandar.Ketika kita menyandarkan segenap jiwa dan raga kita kepada-Nya, niscaya semua beban, ketakutan, dan kegelisahan akan hilang dalam benak kita. Kedamaian hati pun akan kembali tercipta.

Yakinlah bahwa apapun yang terjadi pada diri kita, entah itu musibah ataupun kegagalan, adalah yang terbaik untuk kita. Bukankah ketika Allah menutup suatu pintu maka Ia akan membuka lebar jendela-jendela rahmat-Nya yang lain. Oleh karena itu, janganlah kita tetap terpaku dan terpuruk menatap pintu yang telah tertutup. Berjuanglah dan temukanlah jendela-jendela Allah yang telah terbuka untuk kita. Yakinlah bahwa jika Allah tidak menutup pintu yang salah maka kita tidak akan pernah menemukan pintu yang benar, pintu yang akan membawa kita pada keberhasilan dan kesuksesan.

Ayo sahabatku, mari kita berjuang bersama menggapai impian. Allah bersama kita....

Semangadt.....!! ^_^

Selengkapnya...

Sabtu, 01 Januari 2011

Mutiara Kegagalan

              Sahabat, siapa pun tahu bahwa hidup tak semulus berjalan di jalan bebas hambatan. Kegagalan sering sekali menghadang langkah kita. Dalam mencapai setiap yang kita inginkan, tak kecuali diri saya. Sahabat, ini adalah curhat saya mengenai kegagalan, mengenai perjuangan dan mengenai keyakinan. Semoga bermanfaat...

             Bagi sebagian besar siswa SMA, mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi dan mempunyai gelar ‘mahasiswa’, adalah suatu impian yang menggiurkan, begitu juga dengan saya. Dapat menjadi bagian dari salah satu universitas terbaik adalah impian saya sejak menjejakkan kaki kelas 1 SMA. PMDK dan berbagai tes sekolah kedinasan tak luput dari perhatianku. PMDK pertamaku ku putuskan untuk mengambil pendidikan dokter gigi di salah satu universitas terkenal di kota Malang. Tak henti-hentinya saya berharap dan memohon kepada Allah untuk melancarkan setiap usaha saya sehingga saya dapat di terima di universitas yang saya impikan ini. Manusia hanya bisa berusaha, namun Allah jugalah yang menentukan. Begitulah kalimat singkat yang sangat sering kita dengar. Begitu saya sampai ke sekolah, teman-teman membawa kabar yang sama sekali tak aku harapkan. Aku tak lolos PMDK kedokteran gigi kali ini. Hah...!! Ku coba menguatkan hatiku dan ku yakinkan hatiku bahwa ini yang terbaik untukku. Tak hanya itu, harapan aku tuk lolos PMKB (sejinis PMDK juga) hanya sebatas harapan yang tak terwujud. Aku gagal lagi. Ketika mengalami kegagalan demi kegagalan ini, sering ku mendengar orang-orang yang berusaha menguatkanku berkata bahwa di luar yang aku ketahui pasti Allah telah mempersiapkan kado yang sangat indah untukku. Kadang terbesit di benakku, mereka bisa dengan gampangnya menyampaikan hal itu, tapi sulit buatku menerima kegagalan ini. Sangat sulit. Kekecewaan yang terus menghantui dan rasa penyesalan yang sangat menekan. Ingin rasanya aku lepas dan lari dari semua ini. Dari semua rasa yang telah berhasil meluluhlantakkan harapanku. Tangis kekecewaan dan kesedihan tak henti-hentinya mengalir ke pipiku. Di tengah kegundahan hati,sesaat terbesit di hatiku bahwa Allah jahat, Ia tak adil. Kenapa Dia tidak mengabulkan doaku yang seakan tak lelah berdoa kepada-Nya dan belajar semaksimal yang aku bisa sedangkan sebagian temanku yang hanya berleha-leha saja, malah lolos dalam seleksi ini. Namun, segera ku tepis prasangka itu. Ku yakinkan diriku sendiri bahwa Allah sangat sayang padaku dan ini adalah jalan terbaik untukku dari-Nya.Aku yakin Allah pasti telah menyiapkan hadiah terindah untukku kelak. Mulai saat itu, ku coba tuk terus memotivasi diriku sendiri dan memaksimalkan ibadah dan usahaku.

             Allah rupanya masih mengujiku kembali dengan kenyataan pahit bahwa aku tak lolos seleksi STIS. Perasaan kecewa tentu sangat mencekam diriku saat itu. Semangatku kembali down. Sahabat-sahabat aku pun kembali berusaha menguatkan aku dengan sejuta kata-kata manis. Sedikit demi sedikit ku kembali bangkit dan aku berjanji pada diriku sendiri bahwa kelak suatu saat nanti aku akan bersyukur kepada Allah atas kegagalanku demi kegagalanku ini. Ku kobarkankan sekali lagi semangatku demi menghadapi SNMPTN dan USM STAN. Ku murnikan niatku belajar di perguruan tinggi hanya tuk mengharapkan ridha dan kasih-Nya. Aku yakin, Ia tak kan pernah meninggalkan hamba-Nya.

           Ketika hari H telah di depan mata, perasaan cemas tentu terus menghantui hatiku. Ku tata hatiku serta tak lupa ku minta do’a restu kepada keluargaku, berharap kan ada keajaiban-Nya yang akan terus menyertaiku saat aku mengerjakan soal-soal test nanti.

         Hari H tlah terlewati, namun kecemasan dalam hatiku belum juga terlewati. Perasaan tak yakin akan jawabn-jawabanku punterus menyelimuti. Kadang terselip dalam hatiku bahwa mungkin lagi-lagi aku tak kano los dalam seleksi kali ini, namun sebuah keyakinanku bahwa Allah akan mengabulkan do’aku terus bersama dalam nuraniku.

          Ternyata benar, Allah tak pernah tidur. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Ia mengabulkan do’a-do’aku. Aku diterima di universitas negeri di kota Malang, universitas yang selama ini aku impi-impikan. Terima kasih Allah. Akhirnya Engkau mengabulkan pintaku, membuatku semakin yakin akan kebesaran dan keagungan-Mu. Sujud syukur dan ucapan hamdallah tak henti-hentinya terucap dari bibirku.

           Ku renungi sejenak keberhasilanku ini. Ini bukanlah sebuah keberuntungan, tapi ini adalah bantuan dan keajaiban dari-Nya. Kini, ku telah menemukan permata di balik kegagalan-kegagalan yang pernah aku alami. Andai saat itu aku diterima di program study pendidikan kedokteran gigi, mungkin aku tidak akan sebahagia ini. Aku selalu ngeri melihat orang bercucuran darah dan rasanya tak akan tega jika harus menggunakan mayat yang tak tahu apa-apa untuk ku jadikan praktikum saat kuliah nanti. Terima kasih Allah. Terima kasih Engkau telah memilihkan hamba yang terbaik. Terima kasih atas permata indah yang telah hamba berhasil temukan di antara segala kesedihan dan harapan.

           Nah sahabat, semoga curhatku tadi bermanfaat untuk kita semua. Bagi sahabat yang kini sedang dihadapkan dengan kegagalan, teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah. Yakinlah bahwa permata indah Allah telah menantimu. Semoga Allah selalu menyertai dan menemani kita di setiap langkah hidup kita. Amiiieen.....

Selengkapnya...

Jumat, 31 Desember 2010

"Dibalik Hati Seorang Ayah"

Hasil copas dari kaskus nich…

Wajib di baca dech pokoknya… Bagus dan cukup menguras air mata kita…. Semoga bermanfaat dan bisa menyadarkan kita tentang arti peran seorang ayah… ^_^  Subhanallah,, Betapa mengagumkannya perannya….

 

"Dibalik Hati Seorang Ayah"

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Ayah

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....
Ayah, papa Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Itulah sahabat,, seorang ayah yang selalu berusaha tampak tegar dan kuat di hadapan kita, seorang yang selalu berusaha memberikan yang terbaik yang Ia bisa untuk kita dan seseorang yang selalu mendukung setiap langkah hidup kita…..

Spesial untuk ayahku tercinta:

Ayah,, engkau ayah terhebat di dunia dan aku bangga menjadi anakmu… ^_^

Semoga rahmat Allah selalu menyertaimu  .. Amiieenn..

I love U, dad..

I love U, more than U know…


Selengkapnya...

Kamis, 25 November 2010

My Beloved Family

Satu hal yang sangat aku syukuri dalam hidup ini adalah aku mempunyai keluarga yang sangat menyayangi dan peduli terhadapku. Keluarga yang membuat hidupku menjadi lebih berarti. Keluarga yang tak bosan-bosannya selalu berusaha memberikanku yang terbaik. Keluarga kecil namun penuh keharmonisan di dalamnya. Keluarga yang sangat kubanggakan dengan ayah,ibu dan dua orang anaknya, aku dan adikku. Mereka bertiga adalah orang-orang yang membuat aku kuat berjalan di tebing kehidupan. Tanpa mereka mungkin aku bagaikan burung yang kedua sayapnya tlah patah, rapuh, lemah, dan tak berdaya.

Ibu…….
Ibuku bukanlah seseorang yang romantis yang selalu memanggilku dengan panggilan ‘Sayang’. Bukan juga orang yang selalu mengecup keningku setiap saat, atau bukan juga orang yang selalu memanjakanku. Namun ibu adalah sosok yang begitu spesial buatku. Beliau yang mengajariku tentang makna sebuah kehidupan. Beliau yang tak pernah lelah menasihatiku. Beliau yang tetap sabar dan memaafkan aku saat aku nakal dan tidak menuruti perintahnya. Beliau yang rela memasak tiap pagi dan sore untuk kami sekeluarga. Aku sayang engkau, Ibu… ^_^
Ayah……
Satu kata yang bisa menggambarkan sosoknya. HEBAT. Beliau lah pria tertangguh dan terbaik yang pernah aku kenal. Beliau yang selalu ada di belakangku untuk mendukungku. Beliau yang selalu bilang, “Kamu bisa” saat orang lain meragukanku.  Beliau yang rela menyisihkan makanannya untukku dan adikku. Beliau yang tak pernah  mengeluh saat merasa lelah setelah bekerja. Beliau yang rela menjemput aku pulang les malam-malam walau aku tahu Beliau begitu cape’ dengan segala aktivitas kerjanya. Meski beliau tak pernah bilang, “ayah sayang kamu”, tapi aku yakin Beliau sangat menyayangiku, bahkan mungkin lebih dari yang aku pikir selama ini.
Adik…….
NAKAL. Itulah satu kata yang sangat pas buatnya. Tiada hari tanpa bertengkar saat kami bersama. Hari-hari kami selalu kami  habiskan dengan pertengkaran-pertengkaran kecil yang sering pada akhirnya berakhir dengan sebuah tawa. Walaupun begitu, aku sangat menyayanginya, walaupun dia mungkin tak pernah tahu,… :) He is my prince in my life…

Haahh,, hari ini aku hanya bisa menulis artikel dengan ditemani linangan air mata di sebuah rumah kost di kota Malang. Aku sangat merindukan kebersamaan bersama mereka. Saat kami sholat berjamaah bareng, saat kami makan, bercanda dan nonton TV bareng, dan saat aku berantem dan mengahabiskan banyak waktu dengan pertengkaran dan bermain dengan adik. Kini, saat aku jauh dengan mereka, aku mengerti tentang arti sebuah keluarga dan kebersamaan. Memang tak ada yang lebih indah dari itu semua. Satu hal yang sangat aku rindukan yang tak pernah aku temukan di kost ini adalah ketika kami berempat menyeruput kopi dalam gelas yang sama. Aku sangat merindukan mereka dan saat-saat bersama mereka. Merekalah hal terindah yang telah Allah kirim untukku. Terima kasih Allah.. ^_^  Jika bukan untuk meneruskan kewajibanku kepada-Nya untuk menuntut ilmu, aku ingin tetap bersama mereka dan menghabiskan setiap detik waktuku bersama.
Ayah,, Bunda,,, Aku sayang kalian… Aku ingin melihat senyum kegembiraan selalu terpancar dari bibir kalian. Maha besar Allah yang telah mengirimkan kalian untukku. Maaf jika selama ini aku hanya bisa menyusahkan dan merepotkan kalian. Maaf jika selama ini aku belum bisa membahagiakan kalian. Maaf jika selama ini aku belum menjadi anak yang naik untuk kalian. Maaf jika sampai sampai detik ini aku belum bisa membuat kalian bangga, tapi ayah,ibu,,, aku BANGGA menjadi anak kalian.. :)
Terima kasih Allah… terima kasih atas anugerah terindah-Mu ini. Hamba mohon Allah, sayangilah kedua orang tuaku dan adikku. Lindungilah mereka. jagalah mereka dan selalu naungilah mereka selalu dengan rahmat dan kasih sayang-Mu. Allah bantulah aku untuk bisa membahagiakan mereka, bantu aku tuk bisa mengajak mereka ke rumah-Mu, bersujud di hadapan-Mu dan bersyukur kepada-Mu.
Amin… :)
Selengkapnya...

Sabtu, 20 November 2010

My friends,My soul…..

Sahabat,, sebuah kata singkat yang sangat sering kita dengar,namun mempunyai definisi yang berbeda-beda. Mereka bagai bintang buatku. Walaupun kini mereka jauh tapi mereka tetap bercahaya di hatiku. Kini, saat aku jauh dari mereka, aku mulai tersadar, betapa pentingnya mereka buatku. Mereka rela menjadi pelangi yang selalu mengisi hari-hariku dengan warna, mereka rela menjadi tisu yang selalu siap menyeka tiap tetes air mata, bahkan mereka rela menjadi tong sampah yang selalu siap sedia mendengarkan segala curhatan,unek-unek, dan masalah kita. ^_^. Aku ada di sini pun, menjadi seorang mahasiswa di universitas brawijaya ,tentu tak lepas dari dukungan para sahabatku.Merekalah yang selalu ada di belakangku, memberi motivasi dan semangat kepadaku, membangunkanku saat sepertiga malam untuk menyapa sang Illahi.

“Maharani Oktaviani” atau biasa aku panggil  Ovi,, Ia adalah sahabatku dari SMP hingga nanti ketika ruh tak ada lagi di raga (insyallah). Tak ada yang spesial dari pertemuan pertama kami. Dulu kami begitu jauh, bahkan kami jarang saling menyapa di kelas. Akan tetapi, sang waktu telah berhasil menyatukan kami. Begitu banyak cerita aku dengannya. Suka dan duka kita lewati bersama. Masih terekam jelas dalam benakku,saat kebersamaan kami. Saat-saat kami bergandengan motor berdua, merencanakan masa depan dan impian kami bersama, dan semua hal yang telah kami lalui bersama.
Inilah dia. Sosok berjilbab yang telah menjadi soulmate ku selama ini. Dia sosok yang cerewet, kalau ada sesuatu yang tidak oviecocok di hatinya,tak sungkan ia langsung bercuap-cuap panjang,lebar dan tinggi. Tapi itulah yang membuatnya begitu unik :-). Mungkin dialah sahabat yang paling ngerti aku dengan semua kebiasaan burukku, kelemahanku, ataupun kelebihanku. Dia yang paling sabar mengantar aku kemanapun karena dia tahu satu kebiasaan burukku,, sering tersesat di jalan. hehehe.. walaupun itu di kotaku sendiri. Dia juga yang entah sudah berapa kali tertawa saat aku jatuh. Huuuhh.. :P  Ini nich kebiasaan burukku dari SMP, sering banget jatuh. :( Bahkan kini, saat aku sudah duduk di bangku perkuliahan pun, image ini tak lepas dari aku. Tapi, aku bahagia bisa mengenalnya dan menjadi sahabatnya.
Ada lagi sosok yang semakin melengkapi indahnya persahabatan kami.
IMG0483A“Kartika Arum Wardhani”. Sosoknya yang begitu mungil :) dengan selera humornya yang cukup tinggi, membawa warna tersendiri bagi persahabatan kami. Kadang tingkah polahnya yang lucu sering membuat bahan percandaan kami menjadi lebih seru.  hehehe…  Satu hal yang mendekatkan kami dulu,, kami sama-sama menyukai film kartun ‘Samurai X’. Tokoh ini begitu perfect bagi kami. Sampai saat ini pun, kami masih mengidolakan sosok Kenshin si Samurai X ini. ^_^  Mungkin berawal dari inilah dulu kami mulai dekat.
Alhamdulillah,, sampai detik ini kami masih bersahabat baik . Kami bersahabat bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi kami bersahabat karena kami berada di satu visi, yaitu untuk saling mengingatkan satu sama lain saat yang lain terlena dan keluar dari jalan-Nya.Dengan segala kelebihan dan kekurangan kami, kami saling melengkapi satu sama lain. Aku ingin bersama mereka meniti tangga kesuksesan dan mencapai puncak bersama ... Semoga Allah selalu menjaga persahabatan kami ini. Amin…. ^_^


Selengkapnya...